Menurut komentar dari salah satu warganet tidak membenarkan hal ini,
@Edy Fahrurozi: "Toleransi yg salah kaprah,sdh jelas bagimu agama mu & bagi ku agama ku.di dlm keyakinan tdk ada istilah toleransi.di dlm bermasyarakat baru kita wajib toleransi krn kita makhluk sosial"Benarkah seperti itu? bagaimana dalam pandangan islam
Sebagaimana mengutip dari rumaysho , ada tiga pendapat para ulama dalam hal ini.
Pendapat pertama: Hukum masuk gereja itu haram. Inilah pendapat ulama Hanafiyah dan Syafi’iyah. Namun ulama Syafi’iyah mengaitkan hukum haram jika di gereja tersebut ada gambar. Ulama Hanafiyah melarang secara mutlak karena gereja adalah tempat berdiamnya setan.
Pendapat kedua: Hukum masuk gereja itu makruh. Inilah pendapat ulama Hambali. Namun ulama Hambali mengaitkan terlarangnya jika di situ terdapat gambar.
Pendapat ketiga: Boleh secara mutlak masuk gereja. Inilah pendapat ulama Hambali.
Dari pendapat yang ada, intinya tidak ada dalil tegas yang melarang muslim masuk gereja. Adapun adanya patung atau gambar di suatu tempat, bukanlah berarti tidak boleh masuk ke tempat tersebut. Yang berdosa saat itu adalah yang membuat gambar atau patung. Adapun seseorang yang masuk tempat yang di situ terdapat patung, maka mesti ada nasehat. Tidak wajib keluar dari tempat tersebut.
Riwayat yang mendukung bolehnya masuk gereja,
وروى ابن عائذ في ” فتوح الشام ” أن النصارى صنعوا لعمر رضي الله عنه حين قدم الشام طعاما فدعوه ، فقال أين هو : قالوا : في الكنيسة ، فأبى أن يذهب ، وقال لعلي : امض بالناس فليتغدوا ، فذهب علي بالناس ، فدخل الكنيسة وتغدى هو والمسلمون ، وجعل علي ينظر إلى الصور ويقول : ما علي أمير المؤمنين لو دخل .
Ibnu ‘Aidz meriwayatkan dalam Futuhusy Syam, bahwa orang Nashrani pernah membuatkan sajian untuk ‘Umar radhiyallahu ‘anhu ketika beliau tiba di Syam. Ketika itu beliau diundang makan, maka tanya beliau, “Di mana undangan makan tersebut?” “Di gereja”, ada yang menjawab. Umar pun enggan memenuhi undangan tersebut. Umar pun mengatakan pada ‘Ali, “Pergi engkau bersama yang lainnya, lantas makanlah di sana.” Ali pun pergi bersama yang lain. Ali memasuki gereja, lantas beliau dan kaum muslimin lainnya makan di sana. Ketika itu, Ali melihat patung-patung yang ada dalam gereja lalu beliau berkata, “Apa yang Ali –amirul mukminin- lakukan ketika ia masuk?”
Mengutip dari planetmerdeka, meski hidup dengan kebhinekaan, toleransi antar umat beragama di Tanah Air akhir-akhir ini dianggap masih rendah. Kendati demikian, banyak pula bukti yang menunjukkan bahwa perbedaan agama tak menghambat jalinan persaudaraan dan persahabatan seseorang. Meski berbeda agama, tak ada sekat yang mampu menghalangi jalinan hubungan mereka.
Seperti sebuah video yang sempat menghebohkan media sosial baru-baru ini dimana ada seorang wanita muslim menyanyikan lagu Ave Maria sebagai penghormatan terakhir kepada sahabatnya yang meninggal dunia di depan altar gereja.
Misa Kematian Requirem Almarhumah Chatarina Suyanti ini diadakan pada hari Senin (6/11/2017) bertempat di Gereja Katedral Bogor
Informasi ini pertama kali disebar oleh akun Facebook bernama Budi Soehardi pada hari Selasa (7/11/2017).
Berikut isi postingannya :
"Dari teman yang menghadiri acara misa kematian requirem alm Ibu Chatarina Suyanti.
Lagu Ave MARIA dinyanyikan oleh sahabat alm
Td pagi (Senin, 6/11/2017), sy menghadiri misa requiem di Gereja Katedral Bogor, pd penghormatan terakhir (sebelum tutup peti) dilantunkanlah lagu *Ave Maria* oleh seorang solis wanita berhijab dgn penghayatan yg luar biasa. Indahnya persahabatan tanpa memandang sekat perbedaan" tulis akun Facebook Budi Soehardi.
Suara merdu penyanyi berhijab itu pun langsung menuai simpati dari netizen.
“Merinding dan meneteskan air mata mendengarnya. Sungguh dalam menyentuh kalbu. Tuhan memberkati,” tulis akun Laksmi Hartayanie.
“Ya Tuhann..hebat bgt ibu itu..keberagamann itu indahh..kyk lagu yg di bawakann..” kata akun Meliza Hartoyo.
“OMG. Suaranya bagus banget mba. Nyanyi nya pun dari hati. Terima kasih sudah mengajarkan kami arti persahabatan yang sesunguhnya,” tutur akun Lia Kusuma.
Bikin salut! Jalinan persahabatan kedua sahabat meski berbeda agama ini, menunjukkan bukti indahnya toleransi kebersamaan.
Namun tak sedikit juga yang berkomentar pedas.
@Edy Fahrurozi:"Toleransi yg salah kaprah,sdh jelas bagimu agama mu & bagi ku agama ku.di dlm keyakinan tdk ada istilah toleransi.di dlm bermasyarakat baru kita wajib toleransi krn kita makhluk sosial"
@Cut Anasas:"Astaughfirullahal'azim...smoga Allah membuatnya memahami akan ajaran islam yg sesungguhnya...memberi dan mnjawab salam kpada org yg non muslim hukumnya haram...apalagi masuk ktempat ibadah mereka...bahkan mnyanyi pula...sungguh menyedihkan...bgitu tipiskah keimanannya shingga tidak tau ajaran Allah yg ssungguhnya?sy yg masih belum smpurna dmata Allah saja merasa sangat sdih dgn tindakan saudaraqta."
@Mutth Muti:"Do'akan saja Ukhti, semoga saudari yg konon mengenakan hijab menyanyikan lagu tsb mendapat hidayah jika benar dia muslim."
@Daswaty Nazar Firdaus: "Saya gak yakin dia muslim.kalau muslim pasti tau itu tidak boleh dilakukan. Suruh tu manusia tanya ustadz dan kyai"
Bertoleransi itu memang harus untuk antar umat beragama, karena di negara kita menganut kebhinekaan, jika saling bertoleransi negara ini akan terhindar dari perpecah belahan, karena akhir-akhir ini banyak masalah yang menyangkut toleransi beragama maka dari itu marilah sama-sama menjaga toleransi (s)
loading...