Tiga Siswa MAN ini Ciptakan Tenaga Alternatif Power Bank dari Tenaga Panas Knalpot


Memang seharusnya begini siswa jaman now itu, tidak cuma tawuran dan melawan guru. Harus dibuktikan dengan prestasi seperti ini.

Mengutip dari inspiradata, tiga siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Yogyakarta yaitu Rachmat M Hasan, Enrico Maricar, dan Arya Daffa, berhasil menciptakan alat yang dapat mengubah panas knalpot menjadi sumber listrik untuk mengisi baterai ponsel alias power bank tenaga panas knalpot.

Limbah styrofoam dan Thermoelectric Cooler dimanfaatkan oleh mereka. Hasilnya mereka dapat mengubah keduanya menjadi Alternatif Pembangkit Listrik Mandiri.

Dikutip dari kemenag.go.id, Senin (27/11/2017), Rahmat M Hasan, salah satu penemu alat tersebut, mengatakan bahwa penelitian yang mereka bertiga lakukan terinspirasi dari persoalan di sekitar mereka.

Styrofoam, kata Rahmat, termasuk hal yang banyak digunakan oleh masyarakat, entah itu untuk kemasan makanan, bahan kerajinan, ataupun bahan bangunan.

“Jika penggunaan styrofoam tidak diimbangi dengan pengelolaan limbah yang baik, maka akan timbul pencemaran lingkungan,” kata Rahmat.

” Kita lalu punya ide untuk memanfaatkan suhu panas knalpot motor dan styrofoam sebagai pengganti power bank,” lanjut Rahmat.

Rahmat menjelaskan prinsip dasar kinerja alat buatannya yaitu panas yang dihasilkan knalpot disalurkan melalui seng ke Thermoelectric Cooler. Styrofoam digunakan untuk mengendapkan panas tersebut.

Panas yang dihasilkan dipadukan dengan dingin dari headsing. Ketika panas dan dingin menyatu maka listrik dapat dihasilkan.

” Alat ini bisa dibuat sendiri karena simpel. Jadi pengemudi dapat menghasilkan tenaga mandiri dari knalpot. Dengan alat ini, kita bisa manfaatkan suhu panas knalpot motor dan styrofoam sebagai pengganti power bank,” ucap Rahmat.


Kepala MAN 1 Yogyakarta, Wiranto Prasetyahadi, mengapresiasi karya dari tiga anak didiknya. Dia bangga ketika siswanya bisa mengimplementasikan ilmu dari madrasah untuk kehidupan sehari-hari.
“Kami tidak mengira, mereka yang masih kelas X dan XI ini mampu membuktikan penelitian mereka dan berprestasi di kompetisi tingkat nasional,” ujar Wiranto.

Lebih lanjut, Wiranto mengatakan madrasah siap mendukung pengembangan alat ciptaan Rahmat, Enrico dan Dafa. Pihaknya akan mendorong agar lebih banyak lagi siswa madrasah membuat karya yang inovatif.

“Anggaran pun telah disiapkan untuk melengkapi laboratorium yang bebas dimanfaatkan oleh para siswa dalam melakukan penelitian,” ucap dia. (s)
Baca Juga :
loading...

Bagikan Ke

Related Posts

Previous
Next Post »