Paru-paru merupakan organ penting dalam tubuh manusia untuk sistem pernapasan. Seseorang tak bisa hidup tanpa paru-paru.
Namun, wanita asal Kanada, Melissa Benoit (32) mampu bertahan hidup tanpa paru di tubuhnya selama 6 hari. Kondisi itu terjadi ketika Melissa harus menunggu mendapat donor untuk transplantasi paru.
Melissa memiliki kelainan sejak lahir, yaitu fibrosis kistik yang merusak paru-parunya. Ia pun konsumsi antibiotik untuk menyingkirkan bakteri di parunya. Sayangnya, bakteri tersebut ternyata sudah resisten terhadap antibiotik.
Infeksi bakteri tak bisa dikendalikan. Paru-parunya juga dipenuhi cairan, lendir, hingga darah yang membuat Melissa kesulitan bernapas. Melissa pun sempat tak sadarkan diri.
Bila ingin bertahan hidup, paru-paru yang menjadi sumber infeksi harus diangkat dan Melissa menjalani transplantasi paru. Sebab, infeksi bisa menyebar melalui aliran darah dan menyebabkan syok septik, yaitu tekanan darah turun drastis yang mengancam nyawa.
"Karena infeksi tak bisa dikendalikan, kami mengangkat kedua paru-parunya. Ini belum pernah dilakukan sebelumnya," ujar ahli bedah dari University Network Health Dr Shaf Keshavjee seperti dikutip dari CNN.
Keputusan yang sulit akhirnya diambil oleh suami Melissa, Chris Benoit yang mengizinkan tim dokter melakukan pengangkatan paru. Bila paru-paru tidak diangkat, istrinya tak akan bertahan hidup. Namun, donor paru saat itu juga belum tersedia.
Setelah operasi pengangkatan paru, tim dokter kemudian memasang paru-paru buatan, yaitu Novalung yang ditanam di samping jantungkanan Melissa. Novalung merupakan sistem pendukung paru-paru untuk mengoksidasi darah.
Alat itu kemudian dihubungkan dengan mesin Extra-Corporeal Lung Support untuk membantunya bernapas. Dokter Shaf mengatakan, Melissa pun mengalami perbaikan setelah kedua parunya diangkat.
Beruntung, enam hari kemudian Melissa mendapatkan donor paru. Transplantasi paru berjalan dengan lancar. Menurut dokter, masalah fibrosis kistik yang dialami Melissa sebelumnya tak akan muncul kembali setelah transplantasi paru.
Seusai operasi, Melissa rutin menjalani rehabilitasi, mulai dari mengangkat lengan, kepala, hingga berjalan. Kini, Melissa menjalani kehidupan dengan keluarganya seperti biasa. Sumber
loading...