Kenapa ia disebut sebagai Catie Berani? Jadi gini, di usianya yang masih sangat belia, ia harus berjuang melawan penyakit mematikan di tubuhnya. Meski merasakan sakit yang luar biasa, Catie melewatinya dengan semangat tinggi dan keceriaan yang tulus. Ya, walaupun akhirnya Catie harus menghembuskan nafas terakhirnya pada akhir bulan lalu. Dikutip dari laman mothership.sg, kematian Catie telah meninggalkan harapan dan kekuatan bagi orang-orang yang masih hidup di sekitarnya
Catie yang memiliki nama asli Caitlin Soleil Lucas adalah seorang anak 3 tahun yang berasal dari Filipina. Ia adalah putri dari fotografer terkenal bernama Jayjay dan istrinya Feliz, seorang desainer fashion di Filipina. Dan inilah kisah Catie yang mampu menyentuh hati jutaan orang di dunia. Meski sakitnya parah dan harus berhubungan dengan puluhan dokter, ia tak pernah mengeluh. Ia selalu kuat. Ia tidak ingin menjadi anak yang lemah.
Catie menderita sebuah penyakit mematikan yang membuat kondisi tubuhnya sangat lemah. Penyakit tersebut adalah leukimia myelomonicytic. Sebuah penyakit mematikan dan langka yang hanya menyerang 1 dari 1 juta anak di Amerika. Awal menderita kondisi ini pada bulan September, kulit Catie mengalami memar dan ruam. Ia juga mengalami batuk parah, flue berkepanjangan dan sakit kepala. Saat orang tua membawanya ke rumah sakit, ia didiagnosa menderita TBC. Tapi, setelah diberi obat dan menjalani perawatan, kondisinya justru semakin memburuk.
Sejak kondisinya memburuk itulah, setidaknya Catie harus berurusan dengan 33 dokter yang berbeda. Pernah suatu kali ia juga dirawat di rumah sakit selama 50 hari berturut-turut di rumah sakit. Ia telah melakukan puluhan biopsi serta transfusi darah berulang-ulang. Sayang, kondisinya justru semakin memburuk. Bulan Februari, orang tua Catie membawanya ke salah satu rumah sakit di Singapura. Di sinilah penyakit leukimia langka yang diderita Catie diketahui.
Meski kondisi ini membuat tubuhnya sangat kesakitan dan menderita, Catie tetap menunjukkan keramahan dan keceriaannya. Meski ada berbagai macam alat medis yang terpasang di tubuhnya, ia tetap menunjukkan sikap baik-baik saja. Ia senang bermain dan bercanda dengan orang-orang di sekitarnya termasuk orang tua dan adiknya. Ia mengancingkan bajunya sendiri. Setiap hari Catie berdoa, tersenyum, bernyanyi dan bermain.
Ia bahkan akan berusaha melakukan apapun yang ia bisa sendiri dan tak ingin merepotkan orang lain. Dengan kondisinya yang memprihatinkan dan sisa usianya yang tinggal beberapa hari, ia bahkan masih menyanyikan lagu happy birthday untuk sang mama. Dan lagu itu adalah kalimat terakhir yang keluar dari mulut Catie. Kisah ini akhirnya mendunia, menyentuh jutaan hati dan membuat hati tersebut terenyuh olehnya.
Kisah Catie ini mulai diketahui jutaan orang di dunia melalui media sosial. Tak butuh waktu lama untuk membuatnya menjadi anak luar biasa yang menginspirasi dan menyentuh hati jutaan orang. Di Singapura sendiri, ada puluhan orang asing yang datang ke rumah sakit untuk menjenguk anak manis tersebut. Beberapa bahkan sukarela mengurus cucian keluarga, menyumbangkan darah dan membawa makanan serta minuman serta berbagai macam hadiah dan mainan untuk Catie. Orang-orang ini juga terus mengikuti perkembangan Catie hingga akhir hayatnya.
Saat pemakaman Catie, ratusan orang memadati rumah duka di Sin Ming Drive, Filipina. Mereka menunjukkan simpati untuk keluarga yang ditinggalkan. Mereka membawa bunga, merangkai balon dan memasang foto Catie. Mereka juga menyanyikan lagu-lagu rohani dan menghibur keluarga. Bahkan, ada beberapa orang yang datang dengan kostum star wars, mengingat Catie sangat suka dengan karakter ini.
Sang ayah Jayjay mengatakan,
Kini, Catie telah bersama Tuhan. Ia tenang di sana. Kisah Ini tak hanya membuat keluarganya dan orang-orang di sekitarnya kuat. Kisah ini juga telah membuka mata dan hati jutaan orang agar menjalani hidup dengan semangat, menjalani hidup dengan penuh ketulusan dan jauh dari keluh kesah. Selamat jalan Catie, tenang di sana nak. Tuhan telah memberimu tempat terbaik.
Sumber: vemale
loading...