Seorang wanita normal biasanya terlahir dengan organ tubuh dan alat reproduksi penting lainnya. Namun seorang wanita asal Yunani, Joanna Giannouli, terlahir tanpa vagina, saluran rahim dan saluran genital lainnya. Karena itu, ia terpaksa harus dibuatkan vagina buatan demi bisa merasakan hubungan seksual.
Saat diwawancarai oleh BBC dilansir Dailymail, wanita berusia 27 tahun itu pun berbicara blak-blakan tentang operasi kelaminnya. Menurut Joanna, ia mengalami sindrom Rokitansky yang menimpa sekitar 1 diantara 5 ribu wanita di dunia.
"Saat mendapat penjelasan dari dokter, ayahku terlihat tegar, tapi ibuku tidak. Ia menyalahkan dirinya sendiri selama 10 tahun terakhir. Rasanya menyedihkan melihatnya seperti itu," ujar Joanna. "Aku merasa hancur dan lemah. Ibu yakin jika ia telah melakukan hal yang salah saat mengandungku, tapi aku selalu meyakinkan bahwa ini adalah faktor genetik."
Hati Joanna semakin teriris sedih saat ditinggal sang kekasih yang tidak mau menerima kondisinya. Meski telah bertunangan, jalinan asmara mereka terpaksa harus kandas di tengah jalan. Syukur, ia kini telah menemukan tambatan hatinya yang baru.
"Saat umur 14 tahun, saya belum mengalami menstruasi. Ibu membawaku ke dokter keluarga, tapi ia tidak memeriksa lantaran enggan menyentuh bagian pribadiku," lanjut Joanna. "Saat saya berumur 16 tahun, ia langsung mengirimku ke sebuah rumah sakit."
Menderita sindrom Rokitansky, tim dokter pun harus membuatkan vagina khusus agar Joanna dapat melakukan hubungan seksual. Demi memperluas saluran otot vagina baru miliknya, ia harus menjalani latihan khusus.
"Saya harus memperluas perineum atau jaringan otot antara vagina dan anusku dengan melakukan latihan khusus," tambah Joanna. "Ada area kecil di bawah berupa kulit dan jaringan yang harus disayat lebih lebar agar lorong vagina lebih terbuka. (wowkeren)
loading...